Tata Cara Pengutipan Rujukan

1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah bentuk kutipan yang menyalin langsung dari sumber teks asli, tanpa melakukan perubahan apapun dalam penulisannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menulis kutipan langsung, yaitu:

  • Kutipan langsung ditulis sama persis dengan yang tertulis di dalam sumber aslinya, baik mengenai bahasa maupun ejaan.
  • Kutipan langsung yang terdiri dari empat baris atau lebih diketik satu spasi, dimulai pada ketukan keenam dari tepi kiri, tanpa tanda petik (“).
  • Kutipan langsung yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke dalam teks, diketik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“). Apabila dipandang perlu, beberapa kata sebelum bagian yang dikutip dapat dihilangkan dan diganti dengan tanda ellipses (tiga titik berderet).
  • Sumber kutipan langsung ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, nomor halaman.

Contoh:

Bybee (2010: 13)

2. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah bentuk kutipan yang mengubah isi dari sumber teks asli akan tetapi tanpa menghilangkan esensi serta maksud dari sumber asli tersebut. Proses pembuatan kutipan langsung dikenal juga sebagai parafrase.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menulis kutipan tidak langsung, yaitu:

  • Kutipan tersebut ditulis dengan spasi rangkap sama seperti teksnya.
  • Sumber kutipan tidak langsung ditulis sebagaimana kutipan langsung.

3. Parafrase

Parafrase adalah mengungkapkan ide/gagasan orang lain dengan menggunakan kata-katanya sendiri, tanpa mengubah maksud atau makna ide/gagasan tersebut dengan menegaskan sumbernya. Pada skripsi paraphrase juga dilakukan untuk mengurangi hasil cek plagiarisme di Turnitin.

Jenis-jenis parafrase yaitu:

1. Pengubahan tata bahasa

Pada paraphrase ini terjadi perubahan tata berbahasa pada teks, mulai dari kata kerja dan kata benda hingga kata sifat hingga kata keterangan diganti menggunakan kata-kata yang baru. Hanya bentuk kata yang diubah tanpa mengganti makna dari kata yang digunakan dalam kalimat.

2. Pengubahan struktur kalimat

Jenis parafrase ini menunjukkan adanya perubahan pada struktur kalimat, misalnya dalam kalimat aktif menjadi kalimat pasif atau sebaliknya.

3. Pengurangan klausul

Jenis parafrase yang satu ini fokus pada pengurangan jumlah klausa dalam sebuah kalimat, cara yang digunakan adalah memasukkan frase ke dalam kalimat. Namun sekali lagi tidak mengurangi makna yang ada dalam kalimat.

4. Pergantian sinonim

Jenis parafrase yang paling sederhana, yakni dengan mengganti kata-kata ke dalam teks atau kalimat dengan menggunakan atau memakai kata-kata yang mirip atau sinonim dari kata tersebut.

5. Parafrase bebas

Dalam hal ini parafrase yang tidak wajib menggunakan kata-kata asli suatu karya rujukan untuk membangun karya sastra lain. Meskipun dalam hal ini tetap mempertahankan inti dan makna karya sastra tersebut, maksud dari jenis parafrase ini adalah adanya kebebasan penulis dalam memilih kata yang diinginkan atau tidak diinginkan.

6. Parafrase terikat

Disebut juga sebagai paraphrase otomatis. Parafrase ini merupakan penulisan yang mewajibkan memakai kata-kata asli dalam karya sastra rujukan. Kemudian ditambahkan dengan kata yang lain guna membangun karya sastra baru dan dalam bentuk berbeda, meskipun intinya dan maknanya harus sama.